CORPORATE GOVERNANCE DAN MANAJEMEN LABA: SUATU STUDI EMPIRIS
DOI:
https://doi.org/10.34208/jba.v5i1.390Keywords:
Corporate Governance, Profit Management, Discretionary AccrualsAbstract
Corporate governance merupakan isu yang sedang hangat dibicarakan sebagai suatu alat yang bisa memecahkan masalah dalam pengelolaan dan pertanggungjawaban perusahaan modern. Corporate governance adalah serangkaian mekanisme yang digunakan untuk membatasi timbulnya masalah keagenan (Ariyoto, 2000). Salah satu hal yang menyebabkan timbulnya masalah keagenan adalah adanya asimetri informasi antara agen dan prinsipal perusahaan. Di sisi lain, kemungkinan dilakukannya manajemen laba akan meningkat seiring dengan meningkatnya asimetri informasi (Dye ,1988 dan Trueman dan Titman (1988). Dengan demikian, bisa dikatakan bahwa corporate governance akan mampu mengurangi manajemen laba yang dilakukan oleh manajemen perusahaan. Penelitian ini bertujuan menguji pengaruh praktik-praktik corporate governance dalam suatu perusahaan terhadap praktik manajemen laba melalui akrual diskresioner. Penelitian ini berbeda dengan penelitian sebelumnya dalam hal pengukuran variabel corporate governance yang lebih komprehensif. Mekanisme corporate governance yang diuji dalam penelitian ini adalah komitmen perusahaan terhadap corporate governance, pelaksanaan RUPS dan perlakuan terhadap pemegang saham minoritas, kualitas dewan komisaris, kualitas dewandireksi, kualitas hubungan perusahaan dengan stakeholders, transparansi dan akuntabilitas, dan kepemilikan saham perusahaan oleh investor institusional. Penelitian dilakukan dengan menggunakan sampel sebanyak 34 perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta. Perusahaan yang digunakan sebagai sampel penelitian adalah perusahaan yang bukan berasal dari indusiri perbankan dan keuangan. Dengan menggunakan alat statistik regresi berganda, penelitian ini berhasil menemukan bahwa salah satu mekanisme corporate governance, yaitu kualitas hubungan perusahaan dengan stakehoder, berhubungan negatif dengan praktik manajemen laba. Peneliti belum berhasil menemukan hubungan negatif antara mekanisme corporate governance, selain kualitas hubungan perusahaan dengan stakeholders, dengan manajemen laba. Penelitian ini juga berhasil menemukan adanya hubungan positif antara leverage keuangan dengan manajemen laba. Hal ini konsisten dengan debt covenant hypothesis (Watts dan Zimmerman, 1978).